Pendidikan Inklusif sebagai Sarana Mitigasi Konflik Sosial Budaya: Studi Kepustakaan dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan
Kata Kunci:
Dialog Konstruktif, Konflik Sosial Budaya, Multikulturalisme, Pendidikan Inklusif, Sosiologi PendidikanAbstrak
Penelitian ini mengkaji peran pendidikan inklusif sebagai sarana mitigasi konflik sosial budaya dalam perspektif sosiologi pendidikan melalui pendekatan studi pustaka kualitatif. Penelitian bertujuan memahami bagaimana pendidikan inklusif dapat mendorong toleransi, komunikasi lintas budaya, dan dialog konstruktif untuk mencegah dan menyelesaikan konflik di tengah keragaman budaya Indonesia. Data dikumpulkan dari literatur akademik, dianalisis menggunakan analisis isi, dan divalidasi melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif menjadi platform efektif untuk menanamkan nilai-nilai multikultural, mendorong pencegahan konflik melalui integrasi nilai lokal, dan memfasilitasi resolusi konflik melalui dialog. Dalam perspektif sosiologi pendidikan, pendidikan inklusif membentuk struktur sosial yang harmonis dengan mengedepankan komunikasi terbuka. Meskipun tantangan seperti resistensi budaya ada, peluang pengembangan kurikulum dan pelatihan pendidik memperkuat efektivitasnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan inklusif adalah solusi proaktif untuk menciptakan perdamaian sosial yang berkelanjutan di Indonesia. Saran meliputi pengembangan kurikulum berbasis multikulturalisme, pelatihan pendidik, dan promosi dialog antar budaya di masyarakat.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Pandelo'e

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.



